Euforia Dingin-dingin Basah
Boleh sekiranya saya berbagi pengalaman kepada anda sekalian mengenai euforia semalam yang membuat saya bangun pukul 11.00 pagi ini dengan kepala sedikit pening. Hujan sepanjang hari yang mengguyur Semarang kemarin membuat saya menduga bahwa ini akan menjadi sebuah pengalaman menonton KOIL yang sedikit dingin dan basah. Dan hal itu memang terbukti benar, ditambah satu hal yang cukup mengganggu, lumpur yang lebih mirip tahi sapi. Tapi apapun itu tujuan saya hanya satu, bersenang-senang. Yeah ! Memasuki Stadion Diponegoro sekitar pukul 19.30, dan tanmpaknya acara baru saja dimulai ditandai dengan penampilan finalis LA Light Indiefest, diikuti dengan bintang tamu yang menunjukkan kolaborasi yang ciamik dengan bintang tamu lainnya. Menjelang pukul 22.30, pembawa acara mulai memperkenalkan KOIL dan saya bersama kawan-kawan mulai maju ke depan menuju bibir panggung, walaupun lumayan susah juga menerobos banyaknya penonton lain dengan tahi sapi (baca:lumpur) yang menahan alas kaki untuk tidak melangkah. Saya mendekat dengan maksud untuk bisa mendapatkan posisi demi mengabadikan performance KOIL dari jarak dekat. Tiba saatnya intro dimulai, hujan pun semakin deras. Dilanjutkan dengan Otong yang muncul dengan topi macan atau beruang saya nggak ngerti dan Newrock yang ingin rasanya saya pinjam di hari hujan itu, mulai membakar dengan Lagu Perang di tengah hujan. Hujan yang ada malah membakar saya untuk semakin keras berteriak, bernyanyi dan mengacungkan tangan sekonyong-konyong ke udara. Tiga lagu KOIL (Lagu Perang, Luka, dan Dunia Fantasi plus Suara Merdu ft. Charly) sukses mengajak saya bersenang-senang, dan sukses membuat saya lupa mengangkat kamera saya. Persetan dengan posisi memotret yang sempurna, saya bersenang-senang saat itu! Di lagu terakhir, Suara Merdu, KOIL berkolaborasi dengan seorang vokalis yang suaranya memang benar-benar merdu. Yak, tidak lain tidak bukan adalah Charly dari ST 12. Charly menyapa penonton dengan berteriak, "Apa kabar ST setia dan Koil Setia ?", seketika terbesit di pikiran saya untuk mengusulkan nama baru untuk KOILKILLERS yakni KOILSETIA (artinya setia mendengarkan KOIL, anjis apaan sih!). Serampungnya KOIL turun panggung, langsung dingin menyusup seketika, semua yang terbalut pakaian mengkerut seketika. Sebuah pengalaman baru saya menonton KOIL dengan rasa dingin-dingin basah. Terima kasih Jefry, Odi, Dyanry, Aswin, Ard, Yudhi, Benny, Ridho, dan kawan-kawan sekalian dan terima kasih kang Otong, Kang Adam, Kang Donni, Kang Leon, dan akang-akang Crew! Mari bersenang-senang dan pulang dengan selamat! Tos dulu gelasnya (isinya cuma teh anget sayangnya) !
0 cuapcuap:
Posting Komentar