Laman

Tampilkan postingan dengan label rakjat jelaga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rakjat jelaga. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 Desember 2010

SIAPA YANG KITA PERCAYA

RAKJAT JELAGA PENETRASI #4
"SIAPA YANG KITA PERCAYA"
Playing KOIL - Apa Yang Kita Percaya

Apa sebenarnya percaya itu? Wujud imankah? Dasar cinta kasihkah? Manifestasi kerukunankah? Makna tak lagi signifikan, dikaburkan segala kepentingan yang membokong layaknya serigala berbulu domba. Bapak presiden, pak hakim, bu pegawai negeri, pak polisi, pak wakil rakyat, saudara saudari mahasiswa atau bahkan anda, saya dan siapapun yang merasa menafikan makna percaya, silakan tunjuk tangan. Kita semua adalah penghisap darah yang tampil menampakkan diri di balik topeng2 berwajah lugu, seperti menjabat dan mengulurkan tangan yang berlumuran darah, darah segar korban kepentingan semata. Merangkul di depan,menikam dari belakang. Andaikan kita hidup di dunia Batman, yang menegakkan keadilan tanpa tebang pilih. Tetapi bahkan Batman pun bersembunyi di balik topengnya. Sungguh saya berandai-andai sembari menyanyikan ode tentang harapan, siapa yang kita percaya ???

pesan di sini

Selasa, 23 November 2010

RJ #3

Sembari memainkan Seringai - Lencana, mari kita sambut :
Rakjat Jelaga Penetrasi 3
Tirani Tangan Besi

Photographed by Anantya Aree
Talent Aswin Rizkiano

Sabtu, 02 Oktober 2010

Penetrasi #2 RJ 2010

Rakjat Jelaga Penetrasi #2
Kolonialisme Mesin Hipnosis

Photographed By Anantya Aree
Talent Aditya Widi

Selasa, 28 September 2010

Design For Rakjat Jelaga Penetrasi #3


"Atas nama kebenaran dan keadilan yang kau agungkan, berkaca,telanjangi dirimu dan sadari bahwa di balik lencana, di balik seragam, kau adalah selayaknya seperti kami, jelata yang sama,kekuatan yang sama, hak yang sama. Besi ada untuk berkarat, tiran ada untuk dilawan"

Illustration By Anantya Aree for Rakjat Jelaga 2010
Concept & Art Directing By Aswin Rizkiano

Selasa, 20 Juli 2010

Rakjat Jelaga Penetrasi Vol.1





Yap, brand terbaru kolaborasi saya dengan Aswin Rizkiano. Rakjat Jelaga telah meluncurkan edisi perdananya yang dijual via pre order. Terinspirasi Bung Karno dalam pidato KTT Non- Blok Tahun 1961, "Kemerdekaan berarti mengakhiri untuk selama-lamanya penghisapan bangsa oleh bangsa". Rakjat Jelaga membuat jargon "Merdeka Abadi" yang berarti selama kita hidup atau mati kita adalah individu yang merdeka, tidak terjajah baik nalar, pribadi, maupun dalam segala aspek kehidupan, kecuali adalah fakta bahwa kita makhluk Tuhan. Kemerdekaan seperti maut yang absolut, tidak bisa ditawar, dia ada atau tidak ada sama sekali.

Minggu, 20 Juni 2010

Rakjat Jelaga Now !


Rakjat Jelaga dibangun berdasarkan jargon "kita rakyat jelata, bekerja dan berdoa, hanya perlu semangat untuk hidupi rakyat" (KOIL-Nyanyikan Lagu Perang). Jelaga adalah noda hitam bekas kayu terbakar, atau dalam bahasa jawa, "angus". Jelaga merupakan metafora dari semangat untuk bertahan hidup, mencapai kesejahteraan walau dari nol sekalipun. Rakjat Jelaga percaya bahwa tiap-tiap individu adalah persona dengan otak berlian dan memiliki hakikat untuk hidup yang sama, sesuai upaya dan kemauan individu itu sendiri. Rakjat Jelaga percaya bahwa semangat mutlak diperlukan sebagai api yang menjilat-jilat, membakar blokade batas kungkungan otak-otak berlian. Rakjat Jelaga berusaha menjadi senyawa bensin yang disiram ke api yang membara. Rakjat Jelaga adalah kebanggan kami dalam upaya bersuara untuk membangkitkan semangat bertahan hidup, mendobrak boundary, dan menyiram bensin, karena kami percaya tak selamanya diam itu emas.

Rakjat Jelaga adalah brand terbaru dari kota Semarang yang dijalankan oleh saudara Aswin Rizkiano, seorang pionir brand apparel di Semarang yang gemar menyimak Seringai, KOIL, Metallica, Iwan Fals, Michel Jackson, hingga Exist dan Slam. Rakjat Jelaga merupakan tendangan baru yang mutakhir dan telak untuk sekedar menyampaikan pernyataan bahwa diam itu tak selamanya emas. Selamat menikmati dan menyelami Rakjat Jelaga.