Laman

Jumat, 12 November 2010

Respon Setamat Terbitnya Lorong

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih atas masih terbitnya lorong, dan saya berharap lorong tidak akan pernah berhenti untuk terbit karena zine ini penuh dengan artikel dan tulisan-tulisan yang luar binasa. Kedua-dua saya benar-benar berterima kasih atas dimuatnya banyak artikel berkaitan dengan koil, interview, dan lain lain, yang semakin membuat saya mendekatkan diri pada koil, bukan pada yang kuasa. Sungguh-sungguh ajaib apa yang saya lihat dalam lorong kali ini. Sesuai introduksi dari saudari itbo, bahwa ini memorabilia. Sesuatu yang memorable yang pantas dikenang seperti layaknya kehilangan keperjakaan. Saya sungguh-sungguh terkesima, takjub, shock, atau apalah kata-kata yang bisa menggambarkan hiperbolis-nya saya, melihat dari waktu ke waktu, sekian banyak orang yang menggandrungi koil dengan kadar yang luar biasa.Sungguh saya tidak bisa membayangkan sebelumnya. Dari kaset demo, merchandise, artikel majalah, poster, songlist konser, hingga lyric sheet ! Kadar yang masya Allah luar biasa. Lalu apakah saya merasa malu dengan kadar kegandrungan koil saya yang seperti ini ? Tidak sama sekali saya tidak malu, karena kekaguman bukan sesuatu yang patut dibanggakan, melainkan dipelihara. Boleh dibilang saya kagum, yah sama seperti kadar saya mengagumi seringai, pecel bu sumo, dan tengkuk wanita. Setaraf itulaah. Saya hanya punya cd koil megaloblast, blacklight shine on (2cd), cd blacklight repackaged, dan beberapa kaos koil saja. Saya juga baru beberapa kali saja menonton koil secara live show. Cukup sedikit bukan ?

Kekaguman saya berawal dari sebuah cd kompilasi majalah Hai tahun berapa saya lupa. Terdapat dua track yang membuat saya berpikir bahwa tidak perlu berpikir dua kali untuk menyukai dua track ini. Koil-dosa dan Silent Sun-yang judulnya saya lupaaa.Inilah yang saya suka ! bertahun-tahun saya hanya mendengar dosa, hujan, karat dan mendekati surga, hingga blacklight rilis. Sungguh saya terperanjat, tergugah, untuk segera memutuskan untuk mencari semua lagu-lagu koil. Sungguh menyenangkan proses yang satu ini.Menemukan Senyawa Mesin, Kesepian Ini Abadi, Matahari, merupakan sebuah penemuan mutakhir dalam kompilasi musik pribadi saya. Saya memang sedang bergerilya memburu musik-musik pencarian jati diri saya saat itu. Dan saya kira saya menemukan salah satu musik yang saya kagumi.Koil. Sebuah pilihan yang bagus dan selalu saya rekomendasikan ke setiap orang yang berupaya mendengar sesuatu yang berbeda. Kekaguman saya tidak berhenti pada musik koil saja, melainkan berlanjut pada personelnya, terutama teruntuk otong. Sungguh-sungguh luar biasa, dalam arti luar biasa tidak bisa dipercaya dan luar biasa apa adanya. Dengan tidak berupaya mengkultuskan otong, saya menyatakan saya kagum.Sungguh saya terpingkal hingga air yang saya minum waktu membaca lorong edisi ini menyembur keluar sekenanya, membaca beberapa interview otong dari beberapa majalah. Kocak sungguh kocak setaraf kasino di film chip. Apa adanya sungguh apa adanya. Saya sungguh kagum akan kecintaannya pada musik sekagum akan kecintaannya akan sex. Yah,pasti semua orang juga begitu, naluriah itu mah namanya.

Tulisan ini adalah respon saya seketika setelah tamat membaca lorongzine edisi terbaru. Apa yang membuat saya merespon adalah begitu banyak hal yang ingin saya bagi setelah melihat konten yang luar biasa di lorong kali ini. Saya jadi ingin mengungkapkan betapa saya mencintai musik. Tidak peduli hari ini saya mendengarkan koil, nanti siang Indra Lesmana, nanti sore, Bing Slamet , nanti malam Satyricon, atau besok seringai. Sungguh saya tidak peduli. Saya mendengarkan musik yang cocok di telinga saya sama seperti saya merasa keren dan nyaman saat memakai t shirt band kesukaan. Saya adalah pengagum koil dengan karyanya. Sungguh saya tidak peduli kalau-kalau koil mau hijrah ke major label, kembali indie, duet dengan siapa, komersial, idealis,pindah genre atau apapun, saya merasa koil cocok di telinga saya. Dan apa yang cocok ditelinga saya, akan terus saya dengarkan. Sungguh senang saya bisa berbagi walaupun tidak ada yang bakalan membaca tulisan ini.Sudah saya bilang saya tidak peduli, yang penting senang sama senang saya gak rugi anda gak rugi. Cukup adil saya rasa. Terakhir kalinya saya ingin berkata bahwa saya kagum pada koil, dan tidak ingin kehilangan koil dari playlist saya sehari-hari.

Salam jempol kejepit untuk anda semua.

0 cuapcuap: